Menteri komunikasi dan informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi pada sambutannya yang dibacakan Danlanud Roesmin Nurjadin menyampaikan lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini.
"Apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai “Jembatan Emas”. Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah “Jembatan Emas” yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan bathin di atas tanah sendiri. Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung “Jembatan Emas” akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya, yang dalam bahasa Bung Karno “Bahagia bersama atau Menangis Bersama,” lanjutnya.
Menkominfo juga menyampaikan kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”. Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin juga menambahkan, "Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan mencermati sambutan dari Menkoinfo diantaranya dengan teknologi yang berkembang pesat dulu kita terkenal dengan bangsa yang buta huruf tidak bisa membaca, sekarang yang dinamakan buta huruf adalah yang tidak bisa berbahasa Inggris dan tidak bisa menggunakan komputer oleh karena itu saya minta tolong kepada seluruh personel Lanud Roesmin Nurjadin mari kita tingkatkan kemampuan diri kita terlebih untuk anak-anak kita berikan kesempatan waktu belajar semaksimal mungkin," ujar Danlanud Roesmin Nurjadin.
"Kemudian saya cukup prihatin saya nonton berita di televisi adanya murid membunuh gurunya itu tidak lepas dari kontrol kita sebagai orang tua bagaimana kita mendidik, membina anak-anak kita oleh karena itu dengan hari kebangkitan nasional bahwa pendidikan lebih penting, pendidikan adalah jendela dunia, orang yang bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi dia akan melihat dunia seluruhnya," lanjut Danlanud.
Usai pelaksanaan upacara Kebangkitan Nasional Danlanud juga menyerahkan piagam penghargaan lomba rumah terbersih dilingkungan komplek Lanud Roesmin Nurjadin.
Upacara yang berlangsung dengan hikmat tersebut di hadiri para pejabat Lanud Roesmin Nurjadin, seluruh personel Lanud Roesmin Nurjadin serta Insub.