TNI AU. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Kolonel Pnb Ardi Syahri, S.T., M.M., M.MA., menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Pusat Sejarah TNI (Pusjarah TNI) tahun 2024. Rakornis dibuka oleh Kepala Pusat Sejarah TNI Brigadir Jenderal TNI Rusmili, S.I.P., di Pusjarah TNI, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2024).Aspers Panglima TNI Marsda TNI Mohammad Syafii, S.E., M.M., dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kapusjarah TNI mengatakan, Pusjarah TNI bersama pengawak fungsi kesejarahan TNI lainnya harus tetap berinovasi, agar pembinaan kesejarahan tetap bertahan di tengah era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Oleh karena itu lanjut Aspers, perlu adanya Pembangunan SDM yang handal, profesional, tangguh serta dapat mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.Rakornis yang mengusung tema “Mewujudkan SDM Sejarah Unggul dan Profesional dalam mewujudkan TNI yang PRIMA” menghadirkan narasumber akademisi dan sejarawan Indonesia, Prof. Dr. Anhar Gonggong dengan judul Peningkatan SDM Sejarah TNI dalam Kaitannya dengan Perkembangan Lingkungan Startegis di Era Globalisasi”.Dalam pemaparannya disampaikan, bahwa Sejarah menurut interpretasi modern adalah sebagai peristiwa masa lalu, Sejarah sebagai prosedur penelitian untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu, Sejarah sebagai satu rangkaian pernyataan tentang peristiwa masa lalu, Dari interpretasi di atas tampak betapa lama dan rumitnya perkembanga pemahaman istilah sejarah untuk dipahami sebagai ilmu.
Di bagian lain paparannya Anhar Gonggong mengatakan, Sebagai lembaga sejarah di lingkungan TNI, fokus utamanya adalah tentunya mengerjakan penelitian dan penulisan sejarah militer, khususnya sejarah militer Indonesia, namun demikian lanjut Anhar Pusjarah TNI, seharusnya tidak hanya menghasilkan buku sejarah, historiografi, melainkan juga mendayagunakan sejarah sebagai rangkaian peristiwa masa lampau, untuk memahami situasi sekarang, dan bahkan sedikit banyak, juga berguna untuk merancang-bayangkan masa depan. Hadir secara offline Wakapusjarah TNI, Kadispenau, Sesdispenau, Sesdisjarahad, Sesdijarahal, para Kepala Penerangan, dan kepala Museum Kotama TNI, sementara yang mengikuti secara daring para Kapen dan Kepala Museum Angkatan di seluruh Indonesia.