Kolonel Pnb Tubagus Hasan A. Lahir di Banjarmasin, 15 Mei 1974, Lulus dari Akademi Angkatan Udara dan Dilantik menjadi Letnan Dua Tahun 1997, Sekolah Penerbang (Sekbang) Tahun 1998, kemudian mengikuti Sekkau Tahun 2007, dilanjutkan Seskoau Tahun 2013, dan Sesko TNI Tahun 2021. Kemudian dilantik menjadi Komandan Lanud Leo Wattimena pada 2 November 2022 sampai sekarang.
Pada masa Perang Dunia II, sekitar tahun 1942 Morotai awalnya dikuasai oleh tentara jepang dengan membuat landasan sebagai pangkalan militer mereka. Setelah beberapa tahun menguasai Morotai, belum selesai membangun pangkalan militer di Morotai, Jepang diserang dari udara dan laut oleh pasukan sekutu pada tahun 1944 sampai dengan awal 1945 dari pagi hari sampai tengah malam yang membuat jepang bertekuk lutut dan menyerahkan pangkalan udara yang mereka buat kepada sekutu. Pasukan sekutu yang dipimpin oleh Jenderal Douglas McArthur meneruskan membangun pangkalan udara di Morotai sebagai pangkalan militer utama mereka di Asia Pasifik sampai dengan berakhirnya Perang Dunia II.
Pada tahun 1945 setelah Perang Dunia II selesai, pasukan sekutu mulai meninggalkan Morotai dan menyerahkan pangkalan udaranya kepada pemerintah Hindia Belanda/NICA karena beranggapan bahwa pulau Morotai masih merupakan wilayah Hindia Belanda walaupun saat itu indonesia sudah merdeka. Pada tahun 1950, rakyat indonesia dapat menguasai Pulau Morotai dari tangan Belanda dan tepatnya pada tanggal 10 Mei 1950 dilaksanakan upacara serah terima Pangkalan Angkatan Udara (PAU) Morotai Maluku yang pada waktu itu dinamakan Pitu Strip dari Militaire Luchtvaart 21 Veileigheids Bataljons (ML 21 VB) kepada Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) di Morotai yang diwakili oleh Kapten Udara Arifin (selanjutnya diangkat sebagai Komandan Lanud Morotai yang pertama). Sesuai dengan peristiwa tersebut, maka tanggal 10 Mei 1950 merupakan tanggal resmi berdirinya Pangkalan Udara Morotai yang sekarang berganti nama menjadi Pangkalan TNI AU Leo Wattimena.